M O R B I L I
(
C A M P A K )
Definisi
Morbili adalah
penyakit infeksi virus akut, pada anak sangat menular, yang bermanifestasi
dalam 3 stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium kovalesensi.
Penularan biasanya terjadi secara kontak langsung dengan pasien dan droplet.
Etiologi
Penyakit ini
disebabkan oleh virus morbili, termasuk virus RNA golongan Paramyxovirus dengan
genus Morbillivirus, yang dapat dijumpai dalam sekret nasofaring dan darah
selama stadium kataralsampai 24 jam setelah timbul bercak di kulit.
Gambaran Klinis
Secara garis
besar timbul gejala-gejala dibagi dalam 3 stadium dengan masa inkubasi 10-12
hari.
1.
Stadium Kataral
(Prodromal).
Berlangsung
4-5 hari dengan gejala yang menyerupai penyakit flu seperti batuk, pilek, dan
demam (biasanya tinggi, > 38oC dan mendadak). Mata tampak
kemerah-merahan dan berair (konjungtivitis), dan apa bila melihat sesuatu mata
akan silau (fotofobia). Pada hari ke 2-3 panas (menjelang akhir stadium
kataral) tampak timbulnya Koplik’s spot (bercak koplit) di mukosa bucalis
berwarna putih keabu-abuan dikelilingi oleh eritema. Timbulnya gejala ini
merupakan tanda patognomonis (gejala khas) penyakit morbili. Terkadang dapat
juga disertai muntah dan diare.
2.
Stadium Erupsi.
Gejala
pada stadium kataral yang semakin bertambah disertai dengan timbulnya bercak
merah (ruam eritematosa) yang berbentuk makulopapular dan demam yang tinggi. Bercak
tidak timbul sekaligus diseluruh tubuh melainkan bertahap dan merambat. Mula-mula
timbul dibelakang telinga, leher, dada, wajah, tangan, dan kaki. Dapat terjadi
perdarahan ringan, rasa gatal, dan wajah bengkak. Biasanya bercak timbul samapi
1 minggu hingga menyeluruh tubuh, namun tergantung daya tahan tubuh
masing-masing individu anak.
3.
Stadium Konvalesensi.
Mulai
menghilangnya gejala-gejala pada stadium kataral dan berkurangnya gejala-gejala
pada stadium erupsi. Bercak merah makin lama menjadi kehitaman dan bersisik
(hiperpigmentasi) yang bersifat patognomonik dan akan sembuh dengan sendirinya.
Diagnosis
- Bercak
makulopapular pada seluruh tubuh.
- Demam
tinggi, mata merah, batuk pilek.
- Diare.
- Riwayat
kontak.
- Riwayat
imunisasi.
Komplikasi
- Broncopneumonia.
- Otitis
Media.
- Ensefalitis.
- Dehidrasi.
Diagnosis Banding
- Eksantema
subitum.
- German
measles / Rubella.
- Alergi
obat.
Tanda Laboratorik
Pemeriksaan laboratorium
biasanya tidak khas seperti umumnya infeksi virus.
Tatalaksana
1.
Tatalaksana Tanpa
Komplikasi.
- Istirahat
- Pada
umumnya tidak memerlukan rawat inap.
- Pemberian
makanan yang bergizi dan minuman yang cukup.
- Dirawat
di tempat tersendiri atau dipisahkan dari anak yang belum mendapat
imunisasi campak.
- Beri
vitamin A.
* < 6 bulan : 50.000 IU.
* 6 – 11 bulan : 100.000 IU.
* 12 bulan – 5 tahun
: 200.000 IU.
- Untuk
konjungtivitis ringan dengan cairan mata jernih tidak diperlukan
pengobatan. Bila mata bernanah dapat diberikan obat tetrasiklin atau
kloramfenikol salep mata, namun sebelumnya mata dibersihakn dengan
kain/lap bersih/steril yang sdh direndam dengann air bersih.
- Dapat
diberikan antipiretik bila demam yaitu Parasetamol sebanyak 7,5 – 10 mg/kg
BB/kali dalam interval 6 – 8 jam.
- Obat
kumur antiseptik bila pasien dapat berkumur, agar kebersihan mulut dapat
terjaga.
- Ekspektoran
: Gliseril guaiakolat anak 6 – 12 tahun : 50 – 100 mg tiap 6 – 8 jam,
dosis maksimum 600 mg.
- Bila
batuknya hebat dan sangat mengganggu dapat diberikan antitusif mis :
Dekstrometorfan 1 mg/kg BB/kali dalam 3 kali pemberian selama 3 hari (1
mg/tahun umur/kali). Namun jangan memberikan narkotik antitusif (codein).
- Mukolitik
bila diperlukan.
- Tidak
disrankan untuk memberikan antibiotic.
- Dapat
diberikan imunomodulator (mis : methisoprinol).
- Teruskan
pemberian ASI.
- Sarankan
ibu untuk kontrol 2 hari lagi.
2.
Tatalaksana Dengan
Komplikasi
- Pada
umumnya di rawat inap di ruang isolasi.
- Terapi
suportif : Diit tinggi kalori tinggi protein (TKTP).
- Beri
vitamin A pada semua anak. Jika menunjukkan gejala kekurangan vitamin A
atau juga menderita gizi buruk, vitamin A diberikan 3 kali : hari 1, hari
2, dan 2 minggu setelah dosis ke-2.
- Jika
demam dapat diberikan antipiretik parasetamol.
- Konjungtivitis
dapat dilakukan seperti rawat jalan.
- Pneumonia
: sesuai dengan tatalaksana pneumonia.
- Gizi
buruk : sesuai dengan tatalaksana gizi buruk.
- Diare
: atasi dehidrasi dan lakukan tatalaksana diare.
- Saran
: semua anak serumah umur 6 bulan keatas untuk di imunisasi. Jika anak
usia 6 – 9 bulan sudah diberikan imunisasi campak, penting untuk diberikan
dosis ke-2 segera setelah anak berumur lebih dari 9 bulan.
Semoga
Bermanfaat
The King Casino Online ᐈ Get 50% up to €/$100 + 50 Free Spins
BalasHapusGet 50% up titanium metal trim to €/$100 https://sol.edu.kg/ + 50 Free Spins · Visit the official site · Log in https://jancasino.com/review/merit-casino/ to your septcasino Casino Account · If you do not agree to the terms of the terms of bsjeon.net the agreement,