Selasa, 25 Oktober 2011

M O R B I L I


M O R B I L I
( C A M P A K )
 dr. Humiras Ely Darma S

Definisi
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut, pada anak sangat menular, yang bermanifestasi dalam 3 stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium kovalesensi. Penularan biasanya terjadi secara kontak langsung dengan pasien dan droplet.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus morbili, termasuk virus RNA golongan Paramyxovirus dengan genus Morbillivirus, yang dapat dijumpai dalam sekret nasofaring dan darah selama stadium kataralsampai 24 jam setelah timbul bercak di kulit.
Gambaran Klinis
Secara garis besar timbul gejala-gejala dibagi dalam 3 stadium dengan masa inkubasi 10-12 hari.
1. Stadium Kataral (Prodromal).
Berlangsung 4-5 hari dengan gejala yang menyerupai penyakit flu seperti batuk, pilek, dan demam (biasanya tinggi, > 38oC dan mendadak). Mata tampak kemerah-merahan dan berair (konjungtivitis), dan apa bila melihat sesuatu mata akan silau (fotofobia). Pada hari ke 2-3 panas (menjelang akhir stadium kataral) tampak timbulnya Koplik’s spot (bercak koplit) di mukosa bucalis berwarna putih keabu-abuan dikelilingi oleh eritema. Timbulnya gejala ini merupakan tanda patognomonis (gejala khas) penyakit morbili. Terkadang dapat juga disertai muntah dan diare.
2. Stadium Erupsi.
Gejala pada stadium kataral yang semakin bertambah disertai dengan timbulnya bercak merah (ruam eritematosa) yang berbentuk makulopapular dan demam yang tinggi. Bercak tidak timbul sekaligus diseluruh tubuh melainkan bertahap dan merambat. Mula-mula timbul dibelakang telinga, leher, dada, wajah, tangan, dan kaki. Dapat terjadi perdarahan ringan, rasa gatal, dan wajah bengkak. Biasanya bercak timbul samapi 1 minggu hingga menyeluruh tubuh, namun tergantung daya tahan tubuh masing-masing individu anak.
3. Stadium Konvalesensi.
Mulai menghilangnya gejala-gejala pada stadium kataral dan berkurangnya gejala-gejala pada stadium erupsi. Bercak merah makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi) yang bersifat patognomonik dan akan sembuh dengan sendirinya.
Diagnosis
  • Bercak makulopapular pada seluruh tubuh.
  • Demam tinggi, mata merah, batuk pilek.
  • Diare.
  • Riwayat kontak.
  • Riwayat imunisasi.

Komplikasi
  • Broncopneumonia.
  • Otitis Media.
  • Ensefalitis.
  • Dehidrasi.

Diagnosis Banding
  • Eksantema subitum.
  • German measles / Rubella.
  • Alergi obat.

Tanda Laboratorik
Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak khas seperti umumnya infeksi virus.

Tatalaksana
1.   Tatalaksana Tanpa Komplikasi.
  • Istirahat
  • Pada umumnya tidak memerlukan rawat inap.
  • Pemberian makanan yang bergizi dan minuman yang cukup.
  • Dirawat di tempat tersendiri atau dipisahkan dari anak yang belum mendapat imunisasi campak.
  • Beri vitamin A.
*     < 6 bulan                  : 50.000 IU.
*     6 – 11 bulan             : 100.000 IU.
*     12 bulan – 5 tahun   : 200.000 IU.
  • Untuk konjungtivitis ringan dengan cairan mata jernih tidak diperlukan pengobatan. Bila mata bernanah dapat diberikan obat tetrasiklin atau kloramfenikol salep mata, namun sebelumnya mata dibersihakn dengan kain/lap bersih/steril yang sdh direndam dengann air bersih.
  • Dapat diberikan antipiretik bila demam yaitu Parasetamol sebanyak 7,5 – 10 mg/kg BB/kali dalam interval 6 – 8 jam.
  • Obat kumur antiseptik bila pasien dapat berkumur, agar kebersihan mulut dapat terjaga.
  • Ekspektoran : Gliseril guaiakolat anak 6 – 12 tahun : 50 – 100 mg tiap 6 – 8 jam, dosis maksimum 600 mg.
  • Bila batuknya hebat dan sangat mengganggu dapat diberikan antitusif mis : Dekstrometorfan 1 mg/kg BB/kali dalam 3 kali pemberian selama 3 hari (1 mg/tahun umur/kali). Namun jangan memberikan narkotik antitusif (codein).
  • Mukolitik bila diperlukan.
  • Tidak disrankan untuk memberikan antibiotic.
  • Dapat diberikan imunomodulator (mis : methisoprinol).
  • Teruskan pemberian ASI.
  • Sarankan ibu untuk kontrol 2 hari lagi.

2. Tatalaksana Dengan Komplikasi
  • Pada umumnya di rawat inap di ruang isolasi.
  • Terapi suportif : Diit tinggi kalori tinggi protein (TKTP).
  • Beri vitamin A pada semua anak. Jika menunjukkan gejala kekurangan vitamin A atau juga menderita gizi buruk, vitamin A diberikan 3 kali : hari 1, hari 2, dan 2 minggu setelah dosis ke-2.
  • Jika demam dapat diberikan antipiretik parasetamol.
  • Konjungtivitis dapat dilakukan seperti rawat jalan.
  • Pneumonia : sesuai dengan tatalaksana pneumonia.
  • Gizi buruk : sesuai dengan tatalaksana gizi buruk.
  • Diare : atasi dehidrasi dan lakukan tatalaksana diare.
  • Saran : semua anak serumah umur 6 bulan keatas untuk di imunisasi. Jika anak usia 6 – 9 bulan sudah diberikan imunisasi campak, penting untuk diberikan dosis ke-2 segera setelah anak berumur lebih dari 9 bulan.



Semoga Bermanfaat





1 komentar:

  1. The King Casino Online ᐈ Get 50% up to €/$100 + 50 Free Spins
    Get 50% up titanium metal trim to €/$100 https://sol.edu.kg/ + 50 Free Spins · Visit the official site · Log in https://jancasino.com/review/merit-casino/ to your septcasino Casino Account · If you do not agree to the terms of the terms of bsjeon.net the agreement,

    BalasHapus