Sistem Skoring (Scoring System) Gejala
dan Pemeriksaan Penunjang TB Anak
Parameter
|
0
|
1
|
2
|
3
|
Jumlah
|
Kontak TB
|
Tidak Jelas
|
Laporan Keluarga, BTA negative atau tidak tahu, BTA tidak
jelas
|
BTA Positif
|
||
Uji Tuberkulin
|
Negatif
|
Positif (³ 10 mm, atau ³ 5 mm pada keadaan imunosupresi)
|
|||
Berat Badan/ Keadaan Gizi
|
Bawah Garis Merah (KMS) atau BB/U < 80%
|
Klinis Gizi Buruk (BB/U < 60%
|
|||
Demam Tanpa Sebab Jelas
|
>= 2 minggu
|
||||
Batuk
|
>= 3 minggu
|
||||
Pembesaran Kelenjar Limfe Koli, Aksila, Inguinal
|
>= 1 cm, jumlah > 1, tidak nyeri
|
||||
Pembengkakan Tulang/sendi panggul, lutut, falang
|
Ada Pembengkakan
|
||||
Foto toraks
|
Normal/tidak jelas
|
Kesan TB
|
|||
Jumlah
|
Catatan :
· Diagnosis dengan
sistem skoring ditegakkan oleh dokter.
· Batuk dimasukkan
dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti asma,
sinusitis, dan lain-lain.
· Jika di jumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan
kulit), pasien dapat langsung di diagnosis tuberculosis.
· Berat badan
dinilai saat pasien datang (moment opname) ® lampirkan tabel
berat badan.
· Foto toraks
bukan alat diagnostik utama pada TB Anak.
· Semua anak
dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal
timbul < 7 hari setelah penyuntikan) harus di evaluasi dengan sistem skoring
TB Anak.
· Anak di diagnosis TB jika jumlah skor >= 6 (skor maksimal
13).
· Pasien usia balita yang mendapat skor 5, di rujuk ke rumah sakit untuk evaluasi lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar